Banten, Kabar Tegas – Pelepasan Kelas IX serta kenaikan kelas VII dan VIII siswa-siswi SMPN 1 Cihara Kabupaten Lebak, Banten, berjalan khidmat, penuh haru, Kamis (20/06/2024).
Sebanyak 82 siswa dinyatakan lulus sebagai angkatan ke 32 dari jenjang pendidikan di sekolah tersebut. Mereka nampak gembira pada acara seremonial ala anak sekolah itu, namun sesekali terlihat sedih berpisah dengan orang-orang tertentu dan lingkungan pendidikannya.
Berbagai atraksi seni budaya, kreasi, dan prestasi, termasuk pidato menggunakan empat bahasa (bahasa Indonesia, Sunda Inggris, dan bahasa Arab) ditampilkan sebagai salasatu bukti keberhasilan mereka dalam menerima mata pelajaran.
Dari beberapa penampilan siswa tersebut yang lebih mengharukan dan memberikan kesan mendalam saat para lulusan itu diberi kalungan medali oleh guru yang dilanjutkan melakukan sungkem ke orang tuanya masing-masing. Tetesan air mata dan isak tangis tak terbendung menahan haru.
Hal itu diungkapkan Tatang Rustaman, SPd, Kepala SMPN 1 Cihara yang baru menyaksikan suasana seperti ini selama ia mengabdi. Kata dia, pihaknya bukan hanya sebatas menyelenggarakan pendidikan yang berfokus pada pembelajaran dan keilmuan semata, tapi lebih mementingkan pada pembinaan moral yang baik atau berakhlakul karimah.
“Saya tidak bisa menyembunyikan air mata yang menetes, terharu menyaksikan siswa mencari orang tuanya hanya untuk sungkem dan mengucapkan terima kasih serta rasa syukur atas do’a dan kasih sayangnya, di hadapan orang banyak. Saya berharap mudah-mudahan acara-acara yang berkearifan lokal yang mengedepankan pesan moral semacam ini dapat diterapkan pada setiap kelulusan maupun kenaikan kelas,” kata Tatang sambil terbata.
Disamping itu, Tatang juga berharap bagi siswa yang sudah lulus agar dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan minat siswa dan harapan orang tua masing-masing.
Terpisah, Mayangsari, salah seorang wali murid yang anaknya menginjak ke kelas VIII mengaku mengapreasi acara yang dilakukan setahun sekali itu.
“Wajar kita menghibur dan memberikan kegembiraan bagi anak-anak kita yang dilakukan sekali dalam setahun, apalagi hal itu merupakan keinginan anak-anak sekolah sendiri, dan yang ditampilkannya juga prestasi anak serta sesuai dengan budaya kita,” ujar Mayang. (AR)